Macam-Macam Tsunami
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan
oleh macam-macam gangguan di dasar samudera. Gangguan ini dapat berupa
gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak
kelihatan saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai
wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin
membesar.
Tsunami juga sering disangka sebagai gelombang air pasang. Ini
karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih menyerupai air
pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai
secara alami oleh tiupan angin. Namun, sebenarnya gelombang tsunami sama
sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Oleh karena
itu, untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli oseanografi sering
menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk
menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat.
Berbicara mengenai tsunami, perlu diketahui kalau tsunami ini
memiliki berbagai macam, sesuai dengan waktu terjadinya. Macam-macam tsunami adalah sebagai berikut:
1. Tsunami jarak dekat (lokal); terjadi 0-30 menit setelah gempa
Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km. Besar kemungkinan
bahwa daerah di sekitar gempa bumi merasakan atau bahkan merusak
bangunan. Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan
sering diikuti oleh pasang surut air laut. Tanda-tanda ini diperbesar
dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm.
Accelerograph
Accelerograph
disebut juga strong motion seismograph, karena dipasang untuk merekam
getaran kuat saja. Sedangkan getaran lemah yang tidak dirasakan oleh
manusia, tidak direkam karena memang tidak diperlukan. Accelerograph ini
dilengkapi dengan alarm dan sistem komunikasi untuk penyebaran berita,
kontrol operasional, dan perawatan jarak jauh.
Tide Gauge
Tide gauge adalah perangkat untuk mengukur perubahan muka laut.
Perubahan muka laut bisa disebabkan oleh pasang naik dan surut muka laut
harian (gaya tarik bulan dan matahari), angin, dan tsunami. Informasi
yang dibutuhkan untuk peringatan dini adalah pasang surut seketika
sebelum terjadinya tsunami untuk peringatan dini di lokasi tersebut,
kemudian pasang naik akibat tsunami adalah informasi peringatan dini
untuk lokasi yang lebih jauh.
Accelerograph dan tide gauge dipasang pada tempat yang sama dalam
sebuah shelter di pantai yang dilengkapi dengan sistem komunikasi dan
sistem alarm. Peringatan pertama untuk kewaspadaan datang dari
accelerograph apabila mencatat getaran kuat. Peringatan kedua datang
dari tide gauge setelah mencatat perubahan mendadak muka laut. Dua
peringatan tersebut disampaikan kepada:
- Masyarakat setempat berupa alarm;
- Aparat setempat yang bertugas untuk koordinasi evakuasi;
- BMG pusat untuk sistem monitoring dan informasi darurat agar disebarkan ke lokasi lain.
Komunikasi
data hanya diperlukan apabila ada gempa kuat atau gelombang pasang yang
ekstrem, sedangkan secara rutin BMKG Pusat akan mengamati dari Jakarta
untuk mengetahui status operasionalnya.
2. Tsunami jarak menengah; terjadi 30 menit-2 jam setelah gempa
Jarak pusat gempa ke lokasi ini sejauh 200 km sampai 1.000 km. Ada
kemungkinan bahwa daerah di sekitar jarak ini merasakan juga gempa
dengan intensitas II sampai V MMI (Modified Mercalli Intensity).
Tanda-tanda sebelum terjadi tsunami adalah getaran kuat dan sering
diikuti oleh pasang surut air laut. Sistem peralatan daerah ini juga
sama dengan daerah di atas, namun sistem peralatan mungkin lebih banyak
berperan karena getaran tidak terlalu keras. Tanda-tanda ini juga
diperbesar dengan sistem peralatan yang dilengkapi dengan alarm.
3. Tsunami jarak jauh; terjadi lebih dari 2 jam setelah gempa
Jarak lokasi daerah ini dari pusat gempa lebih dari 1.000 km,
karena itu kecil kemungkinan daerah ini merasakan gempa. Namun masih
mungkin terjadi pasang surut sebelum gelombang tsunami datang. Sistem
peralatan daerah ini tidak perlu dilengkapi dengan accelerograph,
kecuali daerah ini juga termasuk daerah rawan tsunami jarak dekat.
Peralatan yang diperlukan untuk daerah ini adalah Tremors yang sudah
dipasang di Stasiun Geofisika Tretes.
Kita juga perlu mengetahui gejala timbulnya tsunami. Hal ini agar
walaupun belum ada peringatan dari pemerintah kita sudah mengetahui
kemingkinan adanya tsunami. Gejala-gejala tersebut adalah sebagai
berikut :
- Terasa getaran gempa;
- Muka air laut surut secara tiba-tiba;
- Timbul gelombang pasang;
- Air kembali surut dengan sangat cepat.
Pada tahap kedua ini yg seringkali membuat ikan terjebak dan juga
pemandangan aneh dan menarik untuk menuju laut yang merupakan “jebakan”
bagi yang tidak mengetahuinya.
Selalu ada ruang untuk memperbaiki diri,
jika mereka ingin mendengar saran orang lain tentang bagaimana melakukannya.
-O'Donnell-
Related Post:
Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
Asal Usul Nama Indonesia
Rumus Konversi/Merubah Suhu Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin serta Perubahan Derajat Temperatur Panas Satuan Skala Suhu Fisika
Protein Sel Tunggal
17 Keunggulan Indonesia di Dunia
10 Kebiasaan yang Dapat Merusak otak
5 Manfaat Berjalan Kaki
Bahaya Asap Rokok Bagi Orang Lain
Asal Usul Nama Indonesia
Rumus Konversi/Merubah Suhu Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin serta Perubahan Derajat Temperatur Panas Satuan Skala Suhu Fisika
Protein Sel Tunggal
17 Keunggulan Indonesia di Dunia
10 Kebiasaan yang Dapat Merusak otak
5 Manfaat Berjalan Kaki
Bahaya Asap Rokok Bagi Orang Lain
No comments:
Post a Comment
1. Mohon cantumkan sumber jika mengutip artikel
2. Share jika bermanfaat
3. Kritik, saran, dan pertanyaan Saudara sangat saya harapkan