Clyde William Tombaugh adalah penemu Planet Pluto, dia adalah seorang
astronom muda di sebuah Lembaga swasta nirlaba yang beralamat di 1400 West Mars
Hill Road, Flagstaff, Arizona, Amerika Serikat. Didirikan oleh Percival Lowell
yang kemudian diberi nama Lowell Observatory. Pada tanggal 18 Februari 1930,
Pluto kemudian diangkat menjadi salah satu anggota dari Tata Surya yang paling
jauh letaknya, dengan urutan ke 9 dalam Sistem Tata Surya. Jarak Pluto dengan
matahari yaitu 5.900,1 juta kilometer. Pluto yang memiliki diameter yang
mencapai 2.486 km dan memiliki massa 0,002 dari massa Bumi. Periode rotasi
Pluto yaitu 6,39 hari, sedangkan periode revolusinya yaitu 248,4 tahun. Bentuk
Pluto mirip dengan Bulan dengan atmosfer yang mempunyai kandungan metan. Suhu permukaan
Pluto berkisar antara -233 Derajat Celsius sampai -223 Derajat Celsius,
sehingga menyebabkan sebagian besar permukaan Pluto berwujud es. Pluto Dianggap
Sebagai Planet. Jika melihat dari sejarah, ditemukannya Pluto karena adanya
teori mengenai planet ke-9 dalam sistem tata surya. Sesudah C. William dapat
mengungkapkan fakta-fakta selama risetnya, akhirnya Pluto resmi menjadi salah
satu planet yang menentukan rotasi galaksi Bimasakti ini. Saat ditemukan, pluto
merupakan benda langit yang berada setelah Planet Neptunus. Kemudian, Charon
yaitu satelit yang mengitari Pluto sempat dikira sebagai planet yang
sesungguhnya. Karena keberadaan satelit Charon ini, akhirnya semakin menguatkan
status Pluto sebagai planet.
Akan tetapi, para astronom kemudian juga menemukan berjumlah sekitar
seribuan obyek kecil lain yang berada di belakang Neptunus, sama seperti
keberadaan pada waktu Pluto sebelumnya. Obyek kecil di belakang Neptunus ini
disebut obyek trans- Neptunus yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin
juga ada obyek kecil yang berjumlah sekitar seratus ribuan objek serupa yang
disebut sebagai obyek Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper merupakan bagian dari
obyek-obyek trans-Neptunus. Belasan benda langit yang sudah diketahui
identitasnya dan kemudian diberi nama tersebut adalah Quaoar-1.250 km (Juni
2002), Huya-750 km (Maret 2000), Sedna-1.800 km (Maret 2004), Orcus, Vesta,
Pallas, Hygiea, Varuna dan Haumea-1.500 km (Mei 2004). Anggapan para astronom
mengenai Pluto sendiri, mengemukakan beberapa pendapat tentang Pluto antara
lain yaitu Pluto orbit yang panjangnya aneh, mempunyai tingkah laku mirip obyek
Sabuk Kuiper dibandingkan sebuah planet.
Orbit Pluto yang berbentuk lonjong tumpang tindih dengan orbit Planet
Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari pun juga terlalu melengkung dibandingkan
ke-8 obyek yang sudah diklasifikasikan sebagai planet. Ukuran Pluto yang sangat
kecil, bahkan lebih kecil dari Bulan, sehingga terlalu kecil kalau disebut
planet. Setelah C. William wafat pada tahun 1997, beberapa astronom menyarankan
agar International Astronomical Union atau disingkat IAU, yang merupakan sebuah
badan yang mengurusi penamaan dan penggolongan benda langit, menyatakan Pluto
bukan lagi sebagai planet.
Tetapi ada beberapa astronom yang tetap ingin memasukkan Pluto sebagai
planet. Karena, Pluto berbentuk bulat bagai planet, sementara komet dan
asteroid berbentuk tidak teratur, selain itu Pluto juga memiliki lapisan udara
dan periode seperti planet. Karena terjadi perdebatan, Pada tanggal 24 Agustus
2006, dalam sebuah pertemuan Persatuan Astronomi Internasional, lebih dari
tigaribuan astronom memberikan keputusan untuk mengubah pangkat Pluto menjadi
planet katai. Planet Katai atau disebut juga planet kerdil atau yang dalam
bahasa Inggris disebut Dwarf Planet. Berdasarkan definisi yang dihasilkan,
Pluto wajib mengganti pangkatnya dari Planet menjadi Dwarf Planet lantaran zona
di sekeliling orbitnya belum kosong.
Ketika ada orang yang menghinamu,
sebenarnya mereka sendirilah yang sedang
menghabiskan waktunya dengan sia-sia.
-B. J. Habibie-
Related Post:
No comments:
Post a Comment
1. Mohon cantumkan sumber jika mengutip artikel
2. Share jika bermanfaat
3. Kritik, saran, dan pertanyaan Saudara sangat saya harapkan