Definition List

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. - Pramoedya Ananta Toer

Incremental Budgeting (Traditional Budgeting)

PENGERTIAN INCREMENTAL BUDGETING


Incremental budgeting merupakan salah satu jenis dari anggaran tradisional. Anggaran tradisional relatif dianggap paling tua dan banyak mengandung kelemahan. Incremental budgeting adalah sistem anggaran pendapatan dan belanja yang memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus dasar penentuan periode tahun yang akan datang.

Angka di pos pengeluaran merupakan perubahan dari angka periode sebelumnya. Permasalahan yang harus diputuskan bersama adalah metode kenaikan atau penurunan (incremental) dari anggaran tahun sebelumnya. Di dalam incremental budgeting, seluruh kegiatan yang dilaksanakan merupakan kelanjutan kegiatan dari tahun sebelumnya.

KARAKTERISTIK INCREMENTAL BUDGETING


1. Adanya tambahan atau pengurangan anggaran pada Item sebelumnya


Dalam incremental budgeting, item- item belanja negara tahun sekarang sama dengan item-item belanja tahun lalu hanya terjadi perubahan pada besarnya anggaran pada Item tersebut, yaitu bisa terjadi pertambahan anggaran maupun pengurangan anggaran. Yang bisa mempengaruhi perubahan anggaran tersebut diantaranya adalah inflasi dan jumlah penduduk.

2. Besarnya perubahan anggaran mengacu pada data tahun sebelumnya


Dalam menentukan besarnya perubahan anggaran yang dijadikan pedoman adalah data-data pada tahun sebelumnya. Sebagai contoh jika pertambahan penduduk tahun lalu bertambah maka anggaran untuk subsidi juga bertambah. Bisa juga jika penerimaan pegawai negeri meningkat maka terjadi perubahan anggaran terkait gaji pegawai.


3Tambahan atau pengurangan anggaran dialokasikan ke departemen atau organisasi sebelumnya


Incremental merupakan  ciri dari sistem anggaran tradisional. Sistem ini cenderung tidak melakukan banyak perubahan pada pos-pos pengeluarannya. Adanya tambahan/pengurangan dana pada suatu periode akan dialokasikan pada pengeluaran seperti periode sebelumnya dan dilakukan oleh departemen/organisasi yang sama pula.

4. Tidak memperhatikan konsep value of money.


Incremental budget merupakan tambahan/pengurangan dana terhadap anggaran sebelumnya. Seringkali tambahan dana yang diberikan kepada departemen/organisasi hanya dilakukan dengan pertimbangan yang sederhana. Tambahan dana hanya didasarkan pada data tertentu dari tahun sebelumnya dan tidak ada kajian yang lebih mendalam mengenai perlunya tambahan dana tersebut. Tambahan dana ini terkadang kurang memperhatikan kemanfaatan dana (value of money). Value of money sendiri meliputi efektifitas, efisiensi dan ekonomis dalam rangka penggunaan dana. Apabila tidak memperhatikan value of money maka adanya penambahan dana hanya akan menimbulkan pemborosan belanja negara. Di akhir periode, sering terjadi kelebihan anggaran dan pengalokasiannnya akan dipaksakan pada aktivitas yang sebenarnya tidak perlu dilakukan agar dapat memenuhi target penyerapan anggaran.


KELEBIHAN INCREMENTAL BUDGETING


1. Solusi bagi rumitnya proses penyusunan anggaran


Incremental budgeting merupakan solusi bagi rumitnya proses penyusunan anggaran karena dalam menyusun anggaran dengan tipe incremental budgeting cukup mudah dan sedernana yaitu untuk  menyusun atau menentukan berapa besarnya anggaran untuk tahun berjalan berdasarkan realisasi anggaran pada tahun sebelumnya dengan penambahan atau pengurangan yang besarnya disesuaikan dengan anggaran tahun sebelumnya tersebut. Alokasi sumber daya didasarkan atas alokasi pada periode sebelumnya. Karena hal itu, maka proses penyusunan anggaran cukup singkat dan cepat.

2. Tidak memerlukan pengetahuan baru untuk memahami program baru


Karena proses penyusunannya cukup mudah, maka tidak perlu adanya pengetahuan yang baru untuk memahami program baru. Sebab tiap tahunnya metode yang digunakan dalam penyusunan anggaran hampir sama serta perhitungannya relatif mudah dan sederhana.

3. Dapat mengurangi konflik

Semua departemen di dalam kementerian lembaga di perlakukan dengan cara yang sama yaitu dimana jumlah penambahan atau pengurangan anggaran pada tahun berjalan  bagi masing-masing departemen relatif disamaratakan sehingga tidak terjadi ketimpangan alokasi anggaran  antara departemen yang satu dengan departemen yang lain, hal ini dapat mengurangi terjadi konflik antar departemen dalam kementerian lembaga. Sehingga departemen dapat dioperasikan dengan cara yang konsisten dan stabil untuk jangka waktu yang lama.


KELEMAHAN INCREMENTAL BUDGETING


1. Perhatian terhadap laporan pelaksanaan anggaran penerimaan dan pengeluaran sangat sedikit


Dikarenakan pada incremental budgeting ini indikator keberhasilan hanya didasarkan pada penyerapan dana bukan terhadap output maupun outcomenya, maka laporan-laporan pelaksanaan anggaran penerimaan dan pengeluaran tidak terlalu diperhatikan. Yang diperhatikan hanya pada tingkat penyerapan dananya, jika tingkat penyerapan dananya optimal, maka prestasi instansi tersebut juga bagus dan di tahun anggaran berikutnya kemungkinan besar anggaran akan di tambahkan.

2. Diabaikannya pencapaian prestasi realisasi penerimaan dan pengeluaran yang dianggarkan penggunaan


Kemampuan menghabiskan anggaran dijadikan sebagai indikator keberhasilan. Apa yang sering terjadi dalam praktiknya adalah perilaku birokrat yang selalu berusaha untuk menghabiskan anggaran tanpa terkait dengan hasil dan kualitasnya. Dengan sistem anggaran ini jelas bahwa menghabiskan uang Negara adalah wajib, jika tidak kinerja suatu K/L atau instansi justru akan dipertanyakan. Dalam sistem ini kegiatan menghabiskan uang sisa anggaran (terpaksa) dilakukan demi mematuhi sebuah sistem. Padahal kegiatan menghabiskan dana ini seringkali tidak mempunyai manfaat dan tujuan yang jelas, walaupun prestasi instansi tersebut baik karena dapat menyerap dana anggaran dengan baik, namun dengan kemanfaatan dari penggunaan dana anggaran tersebut dapat dikatakan bahwa dana anggaran tersebut lebih tepat disebut pemborosan dibanding sebuah prestasi.

3. Para penyusun anggaran tidak memiliki alasan rasional dalam menetapkan target penerimaan dan pengeluaran

Pemerintah terkadang menetapkan pengalokasian dana yang tidak rasional/masuk akal karena kurangnya pemahaman atas data dan fakta mengenai penyusunan anggaran.

4. Sulit merumuskan metode penaikan atau penurunan yang digunakan


Pemerintah sulit merumuskan metode penaikan atau penurunan yang digunakan karena tidak adanya metode ataupun konsep dalam penentuan anggaran sehingga hanya dievaluasi dalam bentuk apakah dana telah habis dibelanjakan, bukan apakah tujuan telah tercapai atau belum. Pemerintah masih belum memiliki landasan dan kerangka untuk menyelenggarakan anggaran yang berbasis kinerja.


PENERAPAN INCREMENTAL BUDGETING


Incremental Budgeting diterapkan dalam APBN dengan prinsip Anggaran berimbang dan dinamis. Dalam incremental budgeting, prinsip anggaran berimbang dan dinamis itu lebih ditekankan pada dinamis-nya pertambahan anggaran bagi K/L di setiap periode. Dalam incremental Budgeting, K/L akan secara dinamis terus mengalami penambahan anggaran di setiap awal dimulainya periode, karena penentuan alokasi ditentukan oleh pemerintah pusat dengan mengacu pada realisasi anggaran tahun sebelumnya dengan sedikit peningkatan (incremental) tanpa merubah jenis atau pos belanja (line-item). Seperti yang kita ketahui, penerapan anggaran berimbang dan dinamis dulunya dipakai dalam APBN yang masih dalam format T-Account. Untuk saat ini, kita telah beralih dari format lama yaitu T-Account menjadi format baru yaitu I-Account, maka dari itu, Incremental Budget Sistem ini juga telah ditinggalkan, dan mulai beralih kepada Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK). Namun, peralihan dari format lama ke format baru tersebut tidak berarti sistem ini ditinggalkan begitu saja. Penerapan Incremental Budgeting masih dipakai sampai saat ini, khususnya dalam penentuan belanja pegawai.

No comments:

Post a Comment

1. Mohon cantumkan sumber jika mengutip artikel
2. Share jika bermanfaat
3. Kritik, saran, dan pertanyaan Saudara sangat saya harapkan