Terkadang kita menghadapi kesulitan mendapatkan cara untuk dapat
menyimpan sesuatu dengan mudah di dalam memori kita. Biasanya, bila kita sudah
dapat memperoleh cara itu sendiri, maka hal yang kita hafalkan tersebut akan
tinggal selamanya di otak kita. Selamanya, dalam arti selama kita hidup, sehat
dan belum pikun. Contoh yang paling sederhana adalah tentang hitungan dalam
perkalian lima. Semua hasil perkalian dengan angka lima, adalah angka yang akan
habis dibagi lima, dan angka belakangnya selalu 5 atau 0. Bila dua angka dikali
dengan angka 11, hasilnya adalah sama dengan angka tersebut yang disisipkan
dengan jumlah kedua angka tersebut di tengah-tengahnya. Misalnya 24 dikali 11,
hasilnya adalah 264, disisipkan angka 2 tambah 4 yaitu 6, sama dengan 264.
Demikian seterusnya, dan banyak lagi cara atau trik untuk mengingat, baik angka
maupun hafalan lainnya. Dengan trik-trik tertentu, orang kemudian bisa
menghapal dan atau mengingat banyak hal. Semakin cerdas seseorang, maka semakin
banyak hal yang dapat diingatnya.
Dapatkah anda membayangkan, misalnya menghafal urut-urutan kartu yang
disusun secara acak. Seseorang yang dikenal sebagai juara dalam mengingat atau menghafal
bernama Andi Bell, dapat mengingat/menghafal urutan kartu yang disusun acak,
hanya dalam waktu 32,9 detik. Di tahun 2003, dia mendemonstrasikan kepiawaiannya
dengan menghafal 10 pak kartu (berjumlah 520 lembar) yang disusun acak, hanya
dalam 20 menit. Ada lagi seorang yang bernama Themistocles, yang konon dapat
mengingat nama-nama dari 20.000 orang di Athena. Masih belum apa-apa, karena
ada lagi seorang bernama Seneca, yang dapat mengingat nama-nama seluruh warga
Kerajaan Roma. Pada abad ke 17 ada pula seorang bernama Antonio Magliabechi
yang hanya mengisi seluruh waktu hidupnya dengan membaca buku saja. Pada
satu ketika dia diminta untuk mengurus buku sebanyak 40.000 buah di
perpustakaan Tuscany di Florence. Apa yang terjadi kemudian? Ternyata tidak
berapa lama kemudian, tersebar berita bahwa Antonio telah dapat menghapal
seluruh 40.000 buku yang dirawatnya itu. Banyak orang terperangah dengan berita
itu, ada yang percaya dan tidak sedikit yang tidak mempercayainya. Untuk
membuktikan kabar tersebut, seorang pengarang buku datang kepadanya, dan
meminta dia membaca salah satu buku karangannya dengan cepat. Setelah selesai
membaca, buku itu diminta kembali, dan dia kemudian diminta untuk menuliskan
kembali seluruh isi buku itu. Menakjubkan, Antonnio menuliskan kembali isi buku
itu, dan selesai dalam waktu relatif singkat dengan tidak ada satu kata pun
yang berbeda. Bukan main, dan kita kemudian mengambil kesimpulan orang-orang
demikian itu pastilah orang yang memiliki otak yang luar biasa. Padahal,
kenyataannya tidak demikian. Mereka ternyata hanya memiliki cara untuk
mengingat atau menghafal yang dikenal dengan sebutan “jembatan keledai”. Yang
sulit, ternyata bukanlah mengingat atau menghafal, akan tetapi memikirkan cara
yang dapat memudahkan untuk mengingat.
Dalam pelajaran menembak, dikenal salah satu metode yang harus
senantiasa diingat agar hasil tembakan dapat menjadi baik dan fokus yaitu
“nabitepi”, itu adalah singkatan dari nafas (maksud nya untuk menahan nafas),
bidik, dan tekan picu. Ini juga adalah salah satu contoh “jembatan keledai”.
Trik-trik semacam ini memang harus dicari sendiri, dan semakin intensif kita
melakukannya, maka akan lebih mudah berkembang kepada banyak hal lainnya yang mengharuskan
kita untuk menghafal.
Salah satu contoh lainnya adalah sebagai berikut: Tolong anda menghapal
angka-angka berikut ini: 07964034512.
Coba anda mengingatnya, dengan hanya melihat angka tersebut dalam waktu
3 detik saja. Dapatkah anda melakukannya? Pasti sulit, walaupun akan bisa juga.
Namun bagaimana kalau anda mencoba untuk mengelompok terlebih dahulu
angka-angka tersebut sehingga menjadi sebagai berikut: 079 640 345 12. Nah,
lebih mudah kan? Begitu pula bila anda akan menghafal nomor handphone seseorang
yang misalnya terdiri dari 10 angka. Caranya adalah simpan dulu 3 atau 4 angka
didepannya yang biasanya selalu sama yaitu: 0811 atau 0816, baru kelompokkan
sisanya menjadi 2 atau 3 kelompok, pastilah anda dapat dengan mudah
mengingatnya. Cara untuk memperoleh atau mendapatkan “jembatan keledai”, hanya
dengan mencoba dan melatih nya kembali.
Disini sekali lagi yang akan menentukan adalah “jam terbang”, makin
sering kita berusaha mencari dan berlatih, maka akan semakin banyak kita
memperoleh jembatan keledai itu. Yang harus diingat adalah, mulai dulu dengan
hal-hal yang sederhana, baru kemudian meningkat kepada yang lebih sulit.
Demikian, semoga bermanfaat.
Dalam hidup ini saya memiliki mental seperti orang yang bermain sepeda,
bila saya tidak mengayuh sepeda maka saya akan jatuh,
jika saya berhenti bekerja maka saya akan mati.
-B. J. Habibie-
Related Post:
No comments:
Post a Comment
1. Mohon cantumkan sumber jika mengutip artikel
2. Share jika bermanfaat
3. Kritik, saran, dan pertanyaan Saudara sangat saya harapkan